Catatan dalam rangka World Breastfeeding 1-7 Agustus.
Kenapa saya memberi ASI? Bukankah saya ibu bekerja, wanita karier dan peggiat pemberdayaan perempuan yang cukup sibuk?
Bukan karena ASI saya melimpah, bukan juga karena saya hebat, atau karena saya sok tau, saya hanya ingin mencitai anak2 saya dengan cara sederhana. Mereka tak selamanya membutuhkan ASI saya, mereka tak selamanya kecil, mereka tak selamanya bergantung pada saya. Bahkan suatu saat mereka tak lagi membutkan kehadiran saya, tidak akan ada lagi masa kami skin to skin, tak ada lagi waktu berpelukan berdua seperti saat memberi ASI, mereka akan sibuk dengan kehidupanya masing masing kelak.
Saya pernah kesulitan memberi ASI, bayi binggung puting dan hampir tiap malam begadang karena bayi rewel. Tapi saya tak ingin menyerah, Jika saya berhasil melewati kesulitan waktu kuliah dulu, kesulitan di pekerjaan, dan kesulitan2 duniawi lainya dalam menjalankan kehidupan ini kenapa saya tak berjuang mati matian menlawan kesulitan (jika ada) saat memberi ASI, padahal ASI adalah titpan Allah bagi masa depan buah hati kami?. Allah mendatangkan kesulitan tidak sendirian, pasti ada kemudahan dan jalan keluar bersama kesulitan.
Saya hard worker, mimpi saya selalu melangit tinggi. Tapi saya tak ingin mengorbankan masa emas anak2 saya untuk karier. Semua ada masanya, hari ini masa saya merendahkan hati untuk anak2 saya. Karena betapa ruginya saya tak memberi ASI hanya karena saya tak mampu mengatasi kesulitan atau saya tak memberi ASI hanya karena karier atau pekerjaan yang pada hakekatnya juga bukan merupakan kewajiban saya sebagai istri.....
Disalin dari Grup Facebook AIMI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar